AMALAN YANG PALING DISUKAI ALLAH
Hadith
diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
الْمُثَنَّى، حَدَّثَنَا يَحْيَى، عَنْ هِشَامٍ، قَالَ أَخْبَرَنِي أَبِي، عَنْ
عَائِشَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم دَخَلَ عَلَيْهَا وَعِنْدَهَا
امْرَأَةٌ قَالَ " مَنْ هَذِهِ ". قَالَتْ فُلاَنَةُ. تَذْكُرُ
مِنْ صَلاَتِهَا. قَالَ " مَهْ، عَلَيْكُمْ بِمَا تُطِيقُونَ،
فَوَاللَّهِ لاَ يَمَلُّ اللَّهُ حَتَّى تَمَلُّوا ". وَكَانَ أَحَبَّ
الدِّينِ إِلَيْهِ مَا دَامَ عَلَيْهِ صَاحِبُهُ.
Maksudnya:
Dari Aisyah RA bahwa Nabi SAW datang kepadanya dan bersamanya
ada seorang wanita lain, lalu Nabi SAW bertanya: "siapa ini?" Aisyah
menjawab: "si fulanah", Lalu diceritakan tentang shalatnya. Maka Nabi
SAW bersabda: "Tinggalkanlah apa yang tidak kalian sanggupi, demi Allah,
Allah tidak akan bosan hingga kalian sendiri yang menjadi bosan, dan agama yang
paling dicintai-Nya adalah apa yang senantiasa dikerjakan secara berterusan dan
teratur.”
KETERANGAN:
.jpg)
ü Kemampuan manusia ini terbatas, maka Allah SWT yang menciptakan
manusia ini maha mengetahui kemampuan ciptaannya. Oleh itu Nabi SAW
diperintahkan untuk berpesan pada manusia buatlah amalan sekadar mengikut kemampuan
namun yang paling baik adalah berterusan walaupun pada kadar yang sedikit.
Maka
daripada dalil tersebut dapat dikaitkan dengan sifat berlebih-lebihan dalam
perkara yang tidak kita berkemampuan untuk melaksanakannya. Sesungguhnya
perkara yang sedikit tapi berterusan itu lebih dipandang tinggi oleh Allah SWT
daripada amalan yang luar biasa namun hanya sekejap sahaja diamalkan.
(Sahih
Bukhari. Kitab Iman. Hadith No:43)
(Ibnu
Hajar al-Asqalani, 2009, Fathul Baari Penjelasan Kitab Shahih Al-Bukhari. Jakarta
: Pustaka Azzam)
0 comments:
Post a Comment